Jl. Jend. Sudirman Timur No. 50

Telp./Fax. (0285) 321542 PEMALANG - JAWA TENGAH - INDONESIA
Home » » Metode OVOP Kemenperin Tiru Jepang & Thailand

Metode OVOP Kemenperin Tiru Jepang & Thailand




JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mengembangkan metode One Village One Product (OVOP) di Indonesia. Hal itu merupakan salah satu langkah untuk meniru Jepang dan Thailand dalam menggenjot industri kreatifnya.

Seperti dikutip dalam majalah Gema Industri Kecil yang diterbitkan Kemenperin, metode ini dirancang berdasarkan potensi bahan baku yang ada di tiap daerah. Sehingga setiap daerah memiliki produk unggulan yang ada di setiap daerah. Pemerintah akan membantu menyediakan SDM dan peralatan produksi yang dibutuhkan dalam menciptakan bisnis dan membantu pemasaran.

“Selain itu, kami juga terpikir untuk meningkatkan industri kreatif dengan beberapa cara seperti pendirian kota kreatif, memberikan creative award bagi penyelenggara industri kreatif di Indonesia. Kami juga ingin menyelenggarakan Pekan produk Kreatif Daerah, agar potensi tiap daerah benar-benar terlihat, tidak hanya di satu sektor,” ujar Dirjen Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian Euis Saedah kepada okezone, di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu petang (10/7/2011).

Karena itu juga, menurutnya memberikan intensif nonfiskal bagi perkembangan industri kreatif juga tidak kalah pentingnya. “Dukungan nonfiskal berupa pengembangan capacity building seperti bagaimana memperoleh  Hak Kekayaan Intelektual (HKI) karena mereka banyak yang belum mengerti benar bagaimana memperolehnya,” lanjutnya.

Jika hal ini dapat dilaksanakan dengan baik, dia sangat optimistis pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia akan tumbuh baik, target Kemenperin di 2014 sendiri adalah meningkatkan penerimaan PDB dari sektor industri kreatif bisa tumbuh dua hingga empat persen per tahun. “Sektor-sektor industri kreatif andalan seperti fashion, tenun, desain dan IT, akan menjadi tumpuan dalam pertumbuhannya,” paparnya.

Seperti diketahui, gelaran PPKI yang diprakarsai oleh 14 Kementerian di bawah Kemenkokesra ditutup Minggu kemarin. Dari laporan yang dibacakan Dirjen IKM, ada sekira 65 ribu pengunjung menghadiri acara ini dengan total transaksi mencapai lebih dari Rp35 miliar. Industri kreatif di Indonesia terdiri dari 13 subsektor industri seperti fashion, tenun, desain, makanan, IT dan lainnya.

 Sumber : Oke Zone

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Diskoperindag Pemalang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger