JAKARTA – PT Great Asia Link (Grain) berencana memproduksi mobil listrik bernama
Elvi secara massal dan melempar ke pasar pada pertengahan tahun
ini.Namun,penggunaan kendaraan tipe ini masih memerlukan keyakinan
masyarakat.
Apa kelebihan dan kekurangan mobil listrik?
Komisaris PT Grain JE Sendjaja memaparkan kelebihan dan kekurangan dari
mobil listrik.“Advantage dan disadvantage ini yang ingin diketahui
masyarakat,” ujar Sendjaja di Kantor Kementerian Perindustrian di
Jakarta kemarin. Penggunaan energi yang lebih irit karena cukup
menggunakan listrik dibandingkan bahan bakar minyak (BBM), hemat energi
yang lebih besar dibandingkan penggunaan BBM pada saat kendaraan melaju,
dan energi juga lebih irit saat terjadi kemacetan menjadi kelebihan
(advantage) kendaraan listrik ini.
Poin plus lainnya: emisi
karbon menjadi lebih rendah dan mengurangi polusi dibandingkan
penggunaan BBM, hanya kendaraan listrik yang memiliki intelligent
transport system (kendaraan bisa melakukan pengereman sendiri jika
terjadi tabrakan), perawatan mudah karena tidak memerlukan pergantian
oli dan perawatan hanya perlu dilakukan pada baterai. Adapun jarak
tempuh terbatas karena penggunaan baterai.
Jadi, kemampuan jarak tempuh yang baru mencapai 120 km menjadi kekurangan mobil listrik ini. Selain itu, bentuk baterai yang besar akan memengaruhi daya gerak kendaraan, waktu pengisian energi berupa baterai cukup lama, yakni 6 jam, dan harga baterai mahal. “Kita melihat pemerintah melalui Kementerian Perindustrian siap mendukung supaya produk kami laku dan diterima masyarakat,” imbuh Sendjaja.
Sebagai langkah awal, PT
Grain bakal memproduksi empat tipe mobil yang dibanderol dengan harga
Rp75 juta hingga Rp170 juta. Direktur Utama PT Grain, Ravi Desai,
mengatakan, mobil yang akan ditawarkan masing- masing city
car,multi-purpose vehicle(MPV),sport utility vehicle(SUV),dan pikap.
“Harganya berkisar dari Rp75 juta untuk pikap, Rp150 juta untuk SUV,
Rp130 juta untuk MPV hingga mobil sport akan kita banderol seharga Rp150
juta,” ujar Ravi di Jakarta kemarin.
Dia menjelaskan, untuk
tiap jenis mobil tersebut akan dipasarkan masing-masing 100 unit di
Pulau Jawa.Ini lantaran perakitan mobil masih berpusat di Pulau Jawa.
“Untuk tahap awal kita lakukan penjualan hanya untuk Pulau Jawa saja
dulu sambil menunggu perizinan yang lain,”ucapnya. Sendjaja menambahkan,
kapasitas produksi bisa mencapai 20.000 unit kendaraan dalam setahun.
Seperti
diketahui, mobil ini merupakan produksi nasional karena memanfaatkan
komponen lokal 40%, sisanya memanfaatkan komponen impor. Sementara
Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi
Kementerian Perindustrian Budi Dharmadi menilai produksi mobil listrik
PT Grain diharapkan mampu menyerap tenaga kerja dan mampu mengembangkan
industri automotif nasional.
0 comments:
Post a Comment