JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
terus mendorong pengembangan industri mobil listrik
nasional seperti yang dilakukan PT. GRAIN sebagai salah satu perusahaan
nasional yang merintis pembuatan mobil listrik secara komersial.
“Kita mendorong industri seperti ini,” kata Menteri Perindustrian, MS Hidayat, seusai melakukan pertemuan dengan
Presiden
Direktur PT Great Asia Link (GRAIN) Ravi Desai bersama Komisaris
PT.GRAIN J.E. Sendjaja di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta,
Jumat (4/1).
Hidayat mengatakan, semakin banyak industri bangun di Tanah Air maka banyak lapangan kerja terserap.
Sementara
Ravi
Desai
mengatakan,
ketertarikannya memproduksi mobil listrik karena di Indonesia dan
negara lain belum banyak dikembangkan.
“Selain itu, hal ini sebagai
upaya
kami membantu program pemerintah untuk mengurangi anggaran subsidi
BBM,” ungkapnya.
Oleh
karena itu, pertemuannya dengan Menperin ini dimaksudkan untuk meminta
dukungan Kemenperin agar dapat melakukan uji kelayakan dan kemudahan
dalam memperoleh perizinan sehingga bisa segera diproduksi secara
massal.
PT.GRAIN telah melakukan investasi hingga Rp
100
miliar untuk merealisasikan mobil listrik nasional.
Tahapan investasi
akan terus bertambah seiring perkembangan pasar industrinya. “Kami
berkomitmen
untuk mengembangkan mobil listrik. Mobil ini bisa menjadi alternatif,
karena biaya operasionalnya 75 persen lebih hemat dibanding mobil
biasa,” ujar Ravi.
Pada
Mei 2013, PT. GRAIN direncanakan akan meluncurkan 100 unit mobil
listrik dengan merek Elvi yang merupakan akronim dari Electric Vehicle.
Empat
merek Elvi yang sudah siap dipasarkan, diantaranya yaitu Elvi Ravi
untuk jenis APV, Elvi Hevi untuk jenis Pick Up, Elvi Hivi dan Elvi
Suvi untuk jenis City Car. “Untuk jenis APV, harga dipasaran nantinya
sekitar Rp.130 juta, pick up sekitar Rp75-80 juta, dan city car sekitar
Rp170 juta,” kata Ravi.
Pada tahap awal, kapasitas produksi akan mencapai 20.000
per tahun dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 450 orang.
“Kami sudah mulai bekerjasama dengan beberapa SMK di Jawa Timur untuk
merekrut tenaga teknisi”.
Ravi
mengatakan, saat ini mobil listrik buatan PT.GRAIN menggunakan
kandungan produk lokal sebesar 40 persen, dan beberapa komponen memang
masih diimpor dari negara lain, seperti Korea dan Jepang.
Perusahaan
menargetkan kandungan lokal akan terus naik hingga 50 persen dalam lima
tahun mendatang.
PT. GRAIN merupakan anak usaha dari
PT Bukit Jaya Abadi, perusahaan yang bergerak sebagai pemasok dan
penyedia mesin diesel dan struktur besi, dan berkantor pusat di
Surabaya.
Sumber : Suara Pembaruan
0 comments:
Post a Comment